Sabtu, 11 Maret 2017

BLUSUKAN MALANG RAYA  BAGIAN IV:
MENGENANG JALUR TRAM BLIMBING – SINGOSARI

            Kemarin adalah sejarah dan hari ini adalah kesempatan. Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kesempatan kali ini. Setelah   sebelumnya saya telah menelusuri jejak jalur tram di Malang bagian selatan, pada hari ini saya akan mencoba menelusuri jejak jalur tram di Malang bagian utara atau tepatnya di petak Blimbing – Singosari dan Blimbing – Tumpang. Dalam tulisan saya ini akan saya bahas terlebih dahulu mengenai jalur tram di petak Blimbing – Singosari.
             Singosari adalah salah satu wilayah yang terletak disebelah utara Kota Malang. Wilayah ini merupakan kawasan yang sudah termasyur sejak dahulu kala. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya temuan arkeologis di Singosari seperti candi dan arca peninggalan kerajaan masa lalu. Jalur tram yang dibangunan oleh Malang Stoomtram Maatschappij dari pusat Kota Malang menuju Singosari memiliki jalur yang sangat strategis, dimana semua jalur tersebut berada disamping jalan raya.

            Menurut catatan sejarah, jalur tram dari Malang menuju Blimbing sejauh 6 kilometer dibuka pada tanggal 15 Februari 1903. Selain untuk mendukung aktivitas masyarakat Kota Malang pada waktu itu, jalur ini juga terhubung dengan jalur kereta utama milik SS yaitu Stasiun Blimbing SS dan Stasiun Singosari SS yang bertujuan untuk memudahkan arus distribusi barang terutama hasil industri gula yang banyak berdiri di Kota Malang kala itu. Dari Stasiun Jagalan hingga Stasiun Singosari sendiri terdapat 11 pemberhentian tram, diantaranya: Jagalan – Alun-alun – Zigweg Naar Batu (pertigaan menuju Batu di Celaket) – Rampal – Lowokwaru – Glintung – Blimbing MS – Arjosari – Karanglo – Mondoroko – Singsari SS – Singasari Pasar – Singasari MS.

Peta Jalur Tram di Malang
Sumber: Universiteit Leiden

Penelusuran saya kali ini saya awali dari Stasiun Blimbing. Didaerah Blimbing sendiri sebenarnya terdapat dua buah stasiun yakni Stasiun Blimbing SS dan Stasiun Blimbing MS. Lokasinyapun saling berdekatan. Stasiun Blimbing SS kini masih aktif digunakan untuk melayani penumpang kereta api lokal dengan tujuan Surabaya maupun Blitar. Sementara untuk Stasiun Blimbing MS menurut info yang saya peroleh bekas bangunannya disewakan sebagai tempat tinggal. Stasiun Blimbing MS sendiri dahulu memiliki tiga percabangan, yakni: ke Stasiun Jagalan, ke Stasiun Tumpang, dan ke Stasiun Singosari.
Disekitar area Stasiun Blimbing bekas jalur tram sudah tidak saya jumpai. Menurut info yang saya peroleh, bekas jalur tram dari Blimbing hingga Singosari memang sudah dicabut pascakemerdekaan. Namun saya tidak tahu pasti apakah dicabut pada masa agresi militer Belanda, masa DKA, atau masa PJKA.

Lokasi Stasiun Blimbing MS dan Blimbing SS
Sumber: kitlv.nl

Stasiun Blimbing SS

Gudang Stasiun Blimbing SS

            Meninggalkan Stasiun Blimbing, perjalanan saya lanjutkan menuju Singosari. Sebenarnya jarak antara Blimbing dengan Singosari tidaklah begitu jauh, yakni hanya 6 kilometer saja. Merujuk pada peta, bekas lokasi jalur tram menuju Singosari berada tepat disamping jalan raya atau sebelah kanan jalan dari Malang.
            Disepanjang penelusuran saya, saya memang tidak menemukan bekas besi rel sama sekali. Bahkan patok milik PT. KAI pun juga tidak saya jumpai. Saya hanya menemukan sebuah pilar jembatan yang dahulu merupakan bekas jembatan tram menuju Singosari.


Bekas Pilar Jembatan Tram Menuju Singosari (Kanan)

Bekas Jalur Tram Menuju Singosari (Kanan)

            Perjalanan saya akhirnya tiba di wilayah Singosari. Disini saya sempat mampir di Stasiun Singosari SS. Stasiun tersebut hingga kini masih aktif melayani penumpang kereta api lokal dengan tujuan Surabaya maupun Blitar. Dari Stasiun Singosari SS  perjalanan saya lanjutkan keutara. Kurang lebih satu kilometer saya menjumpai beberapa rumah dinas milik PT. KAI yang kini digunakan sebagai tempat tinggal. Jika dilihat pada peta, lokasi tersebut saya perkirakan sebagai bekas area Stasiun Singosari MS. Saya mencoba menelusuri kebagian belakang rumah dinas akan tetapi yang saya jumpai hanyalah gang buntu saja. Menurut info yang saya peroleh, Bangunan Stasiun Singosari MS memang sudah dihancurkan.


Suasana di Stasiun Singosari MS Zaman Dahulu

Sumber: Universiteit Leiden

Peta Letak Stasiun Singosari MS
Sumber: kitlv.nl


Deretan Rumah Dinas di Bekas Area Stasiun Singosari MS


Stasiun Singosari SS

            Dari bekas lokasi Stasiun Singosari MS, perjalanan saya lanjutkan kembali menuju Blimbing. Kali ini saya akan menelusuri percabangan jalur tram dari Stasiun Blimbing menuju Tumpang. Penelusuran saya di petak Blimbing – Tumpang akan saya bahas pada artikel terpisah. Bersambung.

Candi Singhasari



Situs Singosari

-----------------------------------------------------------------------------------
PRIMA UTAMA / 2017 / WA: 085725571790 / MAIL, FB: primautama@ymail.com / INSTA: @primautama   












2 komentar: